Halaman

Selasa, 19 Disember 2006

turun naik nyer keimanan

di ciplak dari paksi.net


The lofty rank and high station eemaan possesses is not something obscure, as it is unquestionably, the most important duty as well as being the most imperative of all obligations. It is also the greatest and most glorious of them. All the good in the world and the Hereafter is dependent upon the presence of eemaan and on its soundness and integrity.Eemaan holds such a multitude of benefits, ripe fruits, delicious produce, constant food and continual goodness.


SIGNS OF WEAK IMAAN
1) Committing sins and not feeling any guilt.
2) Having a hard heart and no desire to read the Quran.
3) Feeling too lazy to do good deeds, e.g. being late for salat
4) Neglecting the Sunnah.
5) Having mood swings, for instance being upset about petty things and bothered and irritated most of the time.
6) Not feeling anything when hearing verses from the Quran, for example when Allah warns us of punishments and His promise of glad tidings.
7) Finding difficulty in remembering Allah and making dhikr.
8) Not feeling bad when things are done against the Shariah.
9) Desiring status and wealth.
10) Being mean and miserly, i.e. not wanting to part with wealth.
11) Ordering others to do good deeds when not practising them ourselves.
12) Feeling pleased when things are not progressing for others.
13) Being concerned with whether something is haram or halal only; and not avoiding makroo (not recommended) things.
14) Making fun of people who do simple good deeds, like cleaning the mosque.
15) Not feeling concerned about the situation of Muslims.
16) Not feeling the responsibility to do something to promote Islam.
17) Being unable to deal with calamities, for instance crying and yelling in funerals.
18) Liking to argue just for the sake of arguing without any proof.
19) Becoming engrossed and very involved with dunya, worldly things, i.e. feeling bad only when losing something in terms of material wealth.
20) Becoming engrossed and obsessive about ourselves.


LISTED BELOW ARE WAYS TO INCREASE OUR IMAAN
1) Recite and ponder on the meanings of the Quran. Tranquility then descends and our hearts become soft. To get optimum benefit, remind yourself that Allah is speaking to you. People are described in different categories in the Quran; think of which one you find yourself in.
2) Realize the greatness of Allah. Everything is under His control. There are signs in everything we see that points us to His greatness. Everything happens according to His permission. Allah keeps track and looks after everything, even a black ant on a black rock on a black moonless night.
3) Make an effort to gain knowledge, for at least the basic things in daily life e.g. how to make wudu properly. Know the meanings behind Allah's names and attributes. People who have taqwa are those who have knowledge.
4) Attend gatherings where Allah is remembered. In such gatherings we are surrounded by angels.
5) We have to increase our good deeds. One good deed leads to another good deed. Allah will make the way easy for someone who gives charity and also make it easy for him or her to do good deeds. Good deeds must be done continuously, not in spurts.
6) We must fear the miserable end to our lives; the remembrance of death is the destroyer of pleasures.
7) Remember the different levels of akhirah, for instance when we are put in our graves, when we are judged, whether we will be in paradise or hell.
8) Make dua, realize that we need Allah. Be humble. Don't covet material things in this life.
9) Our love for Subhana Wa Ta'Ala must be shown in actions. We must hope Allah will accept our prayers, and be in constant fear that we do wrong. At night before going to sleep, we must think about what good we did during that day.
10) Realize the effects of sins and disobedience- one's imaan is increased with good deeds and our imaan is decreased by bad deeds. Everything that happens is because Allah wanted it. When calamity befalls us- it is also from Allah. It is a direct result of our disobedience to Allah.

hmm..muahasabah diri..sama2lah kita berusaha meningkatkan keimanan kiter yer..

Ahad, 17 Disember 2006

hari-hari yang bakal terulang...

taken from paksi.net..

Hari pertama, tahajudku tetinggal. Dan aku begitu sibuk akan duniaku Hingga zuhurku, kuselesaikan saat asar mulai memanggil. Dan petangnya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib. Dengan niat kulakukan bersama isya, itupun terlaksana setelah acara tv selesai.

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi. Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama.

Hari ke-3, aku lalai lagi akan tahujudku. Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dari 200 halaman. Dalam waktu tidak sampai 1 hari aku telah selesai membacanya. Tapi, enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz. Al-qur'an yg 114 surah, hanya 1-2 surat yang kuhapal itupun dengan tergagap-gagap. Tapi, ketika temanku bertanya tentang novel tadi, betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4, kembali aku lalai lagi akan tahajudku. Petangnya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji. Tapi kubiarkan ustazku yang sedang mengajarkan kebaikan. Kubiarkan ustazku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku. Aku lebih suka mencari bahan bualan dengan teman yang ada disamping kiri & kananku. Padahal selesai magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa.

Hari ke-5, kembali aku lupa akan tahajudku. Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya. Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan television dan betapa serunya saat perpanjangan waktu bola sepak kegemaranku malam tadi.

Hari ke-6, aku semakin lupa akan tahajudku. Kuhabiskan waktu di mall & wayang bersama teman-temanku, demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ringgit tak terasa keluar. Aku lupa.. waktu di simpang empat lampu merah tadi, saat wanita tua mengetuk kaca keretaku, hanya wang dua puluh sen kuberikan, itupun tanpa menoleh.

Hari ke-7, bukan hanya tahajudku tapi subuhku pun tertinggal. Aku bermalas-malasan ditempat tidurku menghabiskan waktu.

Selang beberapa saat di hari ke-7 itu juga, aku tersentak terkejut mendengar kabar temanku kini telah terbungkus kain kafan, padahal baru tadi malam aku bersamanya & tengah malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud.

Kematian.. kenapa aku baru gemetar mendengarnya ?Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan dia boleh hinggap bila masa pun dia mahu..Seperempat abad lebih aku lalai ?

Dari hari ke hari, bulan dan tahun..Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah..Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta..Berkata kuno akan nasihat ke-2 orang tuaku..Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menitis demi aku..

Rabb.. andai ini merupakan satu titik hidayah..Walaupun imanku belum seujung kuku hitam..Aku hanya ingin detik ini hingga akhir sisa nafasku..Tahajud dan solatku meninggalkan bekas saat aku melipat sejadahku?..
Aamiin.. Yaa Rabbal alamin...

ya Allah, ko jauhkanlah aku dari hari2 yang ternyata di atas ini, hindarilah aku dari sifat malas dan lalai ya Allah. Izinkanla hari2 ku yang mendatang lebih baik dari hari ini. izinkanlah aku utk terus mengimarahkan sisa2 usiaku untuk terus beribadah kepadamu Ya Allah.. berilah kekuatan kepadaku.amin

persahabatan..

again, diciplak dari paksi.net..i took this cerpen bcoz, it tells us of the right way for us to solve problems regarding friendship. kite semua hidup berkawan n once in a while, kiter pasti lalui masalah yang seperti ini kan..dan slalunyer, kita jadi buntu dan hilang arah,,just like how i use to be.. enjoy reading..

Aku mengetuk pintu bilik Shira berkali-kali. Rasanya seperti mahu terlucut saja tangan-tanganku. Namun, tiada sebarang tindak balas selama lima minit aku di hadapan pintu biliknya. Kemarahanku semakin memuncak apabila aku terdengar bunyi radio dipasangkan dari dalam biliknya. “ Apa yang tak kena dengan si Shira ni?” Bisik hati kecilku. Melampau-lampau pula perangai dia sejak kebelakangan ini. Sudahlah tak bertegur sapa dengan orang, malah buat hal sendiri-sendiri. Apa guna nama sahabat satu halaqah, apa guna duduk satu rumah kalau nak buat sendiri-sendiri”,rungut hatiku lagi. Marahku sukar dibendung lagi. Aku mengetuk pintu Shira sekali lagi. Kali ini lebih kuat. Tapi masih belum mendapat jawapan daripada Shira. Suara radio semakin dikuatkan.
“ Shira…petang ni ada halaqah la. Aku nak tanya kau ni, kau nak pergi ke tak?” jeritku sambil mengetuk biliknya lagi.
“ Aku tak sihatlah. Aku tak pergi.”, akhirnya dia bersuara.
Aku menarik nafas panjang mendengar jawapan Shira. Kali ini sudah masuk tiga kali Shira ponteng halaqah. Akupun sudah pening memikirkan apa masalah sebenar yang berlaku ke atas diri Shira ni. Aku cuba untuk menyelami permasalahannya, tetapi dia seolah-olah tidak mahu berkongsi masalahnya denganku. Kadang-kadang aku terfikir “ Adakah aku ni masih belum mencapai kedudukan sebagai seorang sahabat yang benar-benar memahami sahabatnya, ataupun Shira memang tidak suka masalahnya diketahui ramai. Tapi sudah lupakah apa yang dia belajar dalam halaqah. Sahabat itu adalah cermin bagi sahabatnya. Setiap masalah perlu dikongsi dan diselesaikan bersama. Mungkinkah Shira kurang percaya dengan kami. Sahabat-sahabat satu halaqahnya. Lupakah juga bahawa sebarang cerita yang diceritakan dalam halaqah tidak boleh sama sekali dikeluarkan. Sudah lupakah Shira dengan semua itu. Tiba-tiba saja hatiku menjadi sebak. Rasa bersalah tiba-tiba muncul dalam diri. Mungkin juga aku yang bersalah kerana terlalu berkeras dengannya. Ah…setiap manusia ada kelemahannya. Tapi…halaqah itu sebenarnya akan mengajar kita memperbaiki segala kesilapan yang telah kita lakukan.
Jalisa dan Naemah ketawa terbahak-bahak mendengar cerita lucu Zakiah. Aku sekadar memerhatikan mereka sahaja tanpa sepatah kata. Akhirnya mereka berpaling ke arahku dan masing-masing memandang pelik melihat keadaanku hari ini. Kebiasaannya aku yang lebih riuh ketika bertemu. Tapi kali ini lain dari yang lain. Naemah menghampiriku lalu memegang tanganku perlahan-lahan.
“ Kenapa ni Abidah? Lain je aku tengok kau hari ni?”, Tanya Naemah lalu menggosok-gosok tanganku.
“ Ya la…Biasanya kau riuh dari kami, tapi hari ni kau diam seribu bahasa, kenapa wahai adindaku Abidah? Apakah yang telah membuatkan tuan hamba bermuram durja. Cuba khabarkan kepada beta, manalah tahu beta dapat menyelesaikannya”, Jalisa membuat lawak.
“ Apalah kau ni Lisa….Orang tengah sedih-sedih, kau boleh buat drama purba pula kat sini. Cuba kita salami apa masalah yang berlaku pada Abidah ni”, tegur Zakiah.
“ Aku lawakpun tak boleh. Ok…Ok”, balas Jalisa.Mereka semua memerhatikanku penuh erti. Kali ini lebih serius.
“ Sahabat-sahabat…Aku sedih memikirkan Shira. Hari ni aku ajak dia datang halaqah, dia tak nak datang. Dia kata dia tak sihat. Berkurung saja dalam bilik. Dah seminggu tak pergi kerja. Akupun tak tahu apa yang berlaku sebenarnya pada dia. Langsung tak nak cakap dengan aku. Jumpa je atau bertembung je dengan aku terus lari masuk bilik. Sakit hati aku. Seolah-olah aku ni bersalah dengan dia. Aku cuba cari kesalahan aku, tapi aku tak tahu kat mana silapnya. Macam mana nak hidup kalau duduk serumahpun tak nak bertegur sapa”, luahku sambil menitiskan air mata.
“ Tak pa….Kejap lagi masa halaqah bermula, kau cerita musykilah ni pada Kak Laila. Mungkin dia ada cara yang terbaik untuk kita selesaikan masalah ni.Banyakkan sabar ye Abidah. Akupun berkali-kali sms dia tanya khabar, tapi satu smspun dia tak balas”, pujuk Naemah.
Aku sekadar mengangguk.Terubat seketika kepeningan dan kegelisahan hatiku ketika bersama-sama sahabat-sahabat. Tidak dapat aku ceritakan betapa eratnya ikatan hati kami sehingga setiap masalah dikongsi dan diselesaikan bersama-sama. Kadang-kadang aku tidak sabar menanti setiap minggu pertemuan kami bersama. Tapi entahlah, kenapa Shira sukar meletakkan sepenuh hatinya dalam ikatan hati kami? Mungkin juga salah kami kerana sukar memahami tentang dirinya. Aku merenung kembali.
“ Ada apa-apa musykilah Abidah?” Tanya Kak Laila dengan sebuah senyuman, walaupun matanya nampak seperti keletihan. Namun, aku tahu istilah letih dalam diri Kak Laila terlalu jauh kalau dia mahu ungkitkan.
“ Saya tension akak.Saya tension dengan sikap Shira. Saya tak tahu apa salah saya sehinggakan muka saya ni sikitpun dia tak nak pandang. Macam mana saya nak hidup serumah dengan dia kalau berterusan macam ni. Sedih akak”, luah hatiku sambil menangis.
“ Sabar…Ini ujian sikit saja.Inilah ujian persahabatan yang perlu Abidah lalui. Sahabat-sahabat lain juga perlu peka dengan masalah ini dan minta sama-sama Bantu membantu antara satu sama lain. Shira ada masalah yang terlalu besar. Bukan masalahnya Abidah salah atau tidak dengan dia, tapi buat masa sekarang dia malu untuk berhadapan dengan sahabat-sahabat. Itu katanya. Kita doakan dia mudah-mudahan suatu hari hatinya akan menjadi lembut dan kembali bersama-sama dengan kita”, pujuk Kak Laila.
“ Tapi akak…masalahnya sekarang saya tinggal dengan dia. Macam mana saya nak tenang akak kalau dia macam tu”, rungutku lagi.
“ Abidah kena kuatkan semangat. Beri sedikit ruang pada dia untuk dia mencari dirinya sendiri. Buat masa ni, Abidah biarkan dia dahulu. Biar akak sahaja yang berhubung dengannya. Kita perlu beri masa padanya. Tapi ingat…hari ini Allah uji Shira…suatu hari mana tahu…Manusia ni lemah. Kadang-kadang kita diuji dengan titik kelemahan yang menyebabkan kita hampir rebah di medan dakwah ni. Sebab itu….kalau kita terus membiarkan titik kelemahan kita dikuasai oleh syaitan, sudah pasti kita akan terus jauh dari Allah. Ingatlah adik-adik…Allah itu maha pengasih dan maha penyayang, setiap ujian yang diberikan kepada kita sebenarnya adalah suatu tingkatan yang akan Allah berikan kepada kita untuk terus bersemangat dan tsabat di jalanNya. Hanya orang yang beruntung sahaja akan dipilih oleh Allah. Syurga Allah itu terlalu mahal adik-adik….Jadi, sabar itu penting….kerana orang-orang yang sabar sahaja mampu terus memegang amanah Allah ini. Amanah yang terlalu berat dan terlalu sukar”,nasihat Kak Laila yang membuatkan aku kembali semangat.
Aku berfikir seketika. Mungkin ini ujian yang Allah berikan pada Shira. Aku perlu bersemangat dan kuat untuk berhadapan dengan semua masalah ini. Mungkin ini hanya cebisan jika hendak dibandingkan dengan ujian yang pernah dihadapi oleh sahabat-sahabat dahulu.
“ Apapun yang penting kita doakan Shira”, kata Kak Laila sebelum mengakhiri pertemuan kami.
Aku pulang malam ini dengan suatu keazaman yang kuat. Aku tidak mahu terus mengalah dengan semua ini. Yang pasti doa untuk Shira itu ada. Aku rindukan gelak ketawa Shira yang dulu. Aku rindukan kemesraan yang dulu. Mungkin benar kata Kak Laila, berikan sedikit ruang untuk Shira mencari dirinya yang sebenar.
Aku mula hanyut dalam solat malamku. Bunyi unggas dan salakan anjing jelas kedengaran di telingaku.
“ Ya Allah…disepertiga malam ini aku sujud memohon keampunan daripadaMu. Ampunkanlah segala dosa-dosaku, dosa kedua ibu bapaku, adik beradikku, sahabat-sahabatku dan juga mukmin dan mukminah yang sentiasa sujud kepadaMu. Kau berilah petunjuk buat Shira. Kau tabahkan hatinya dalam menempuh ujianMu. Kembalilah dia kepada kami ya Allah, sesungguhnya aku rindu kasih sayangnya seperti dahulu. Sesungguhnya Kaulah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kau terimalah doaku ini”, ucapku dengan penuh linangan air mata. Selesai sahaja solat malamku, aku mencapai al Quran dan membaca serta mentadaburinya. Sungguh tenang dan lapang hatiku ketika ini. Suatu nikmat yang sukar digambarkan. Ya Allah….Kau bimbinglah aku, Kau didiklah aku. Jangan kau berpaling dariku walau sedikitpun kerana aku takut akan kemurkaanMu.
Pagi ini aku bangun dengan penuh ceria. Seolah-olah aku berasa duniaku hari ini penuh kegembiraan, penuh kebahagiaan. Ya Allah…inilah anugerah yang cukup bermakna buatku. Sesekali aku memandang bilik Shira. Ke mana dia hari ni. Sunyi sepi. Biasanya terdengar juga bunyi radio dari dalam biliknya. Moga dia selamat walau di mana dia berada.
SEMINGGU KEMUDIAN
Aku pulang dari kerja dalam keadaan yang agak letih. Banyak kerja yang aku siapkan hari. Rasanya seperti mahu sahaja merebahkan badan, tetapi bila memikirkan waktu maghrib semakin hampir, aku terus ke bilik. Aku mengeliat seketika di hujung katil lalu berjalan ke bilik air. Selesai sahaja mandi aku terus mencapai telekung. Aku terus hanyut dalam solatku. Tiba-tiba…pintuku diketuk. Aku terkejut dan terus bangun. Perlahan-lahan aku membuka pintu. Shira…????!!!
Shira terus meluru memelukku.
“ Abidah….Maafkan aku…Maafkan aku….Aku tahu aku salah. Tapi aku…”,tangis Shira dan memelukku lebih erat.
“ Sabar Shira. Cuba cerita satu persatu”, kataku sambil menepuk-nepuk bahunya.
“ Saya malu Abidah…..Saya malu….Saya banyak buat dosa pada awak. Saya banyak buat dosa pada sahabat-sahabat, pada Kak Laila. Maafkan saya…Saya tahu sahabat-sahabat semua risaukan saya. Saya tak tenang sebenarnya, saya sedih bila saya buat macam ni pada sahabat-sahabat. Saya lupa mereka semua sayangkan saya. Saya ikutkan perasaan, saya ikutkan hati”,tangis Shira.
“ Alhamdulillah….baguslah kalau macam tu. Biasalah Shira. Manusia semuanya melakukan kesilapan. Ini tandanya Allah sayangkan Shira. Sebab tu dia berikan kesedaran pada Shira”, kataku lagi.
Shira tersenyum dengan linangan air mata. Aku yakin, jika ikatan hati itu kuat dan berlandaskan Allah SWT, biarlah ujian yang berat melanda sekalipun, sudah pasti hati itu akan bertemu kembali. Yakinlah, ikatan hati kerana Allah pasti melahirkan ramai manusia yang kasih mengasihi dan cinta mencintai kerana Allah…bukan kerana lain.
so, hopefully dapat dijadikan renungan dan iktibar buat diri saya sendiri dan utk sesiapa shj yang membaca nih.. jagalah ukhuwah dan ikatan hati sesama rakan2 kita, dan orang2 tersayang..moga mendapat keredhaan dan keberkaan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. insya-allah

the prince of my heart

hmm..this post is diciplak bulat2 from one of the tulisan creatif kat paksi.net.. i', sorry kepada penulis asal kerana menciplak..nampaknyer, we share the same dreams..

Lelaki Idaman Saya
Lelaki idaman saya adalah seorang lelaki yang beriman
Yang hatinya disalut rasa takwa kepada Allah
Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam
Yang sentiasa haus dengan ilmu
Yang sentiasa dahaga akan pahala
Yang solatnya adalah maruah dirinya
Yang tidak pernah takut untuk berkata benar
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu
Yang sentiasa bersama kumpulan orang orang yang berjuang di jalan Allah
Lelaki idaman saya adalah lelaki yang menjaga tuturkatanya
Yang tidak pernah bermegah dengan ilmu yang dimilikinya
Yang tidak pernah bermegah dengan harta dunia yang dicarinya
Yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yang penyayang
Yang mempunyai ramai kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jembalang
Lelaki idaman saya adalah lelaki yang menghormati ibunya
Yang sentiasa berbakti kepada kedua orang tua dan keluarga
Yang bakal menjaga kerukunan rumahtangga
Yang akan mendidik isteri dan anak anak mendalami Islam
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan
Kerana dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat
Lelaki idaman saya sentiasa bersedia menjadi imam
Yang hidup di bawah naungan Al Quran dan mencontohi sifat Rasulullah
Yang boleh diajak berbincang dan berbicara
Yang menjaga matanya dari berbelanja
Yang sujudnya penuh kesyukuran dengan rahmat Allah ke atasnya
Lelaki idaman saya tidak pernah membazirkan masa
Matanya kepenatan kerana penat membaca
Suaranya lesu kerana penat mengaji dan berzikir
Tidurnya lena dengan cahaya keimanan
Bangunnya subuh penuh kecergasan
Kerana sehari lagi usianya bertambah penuh kematangan
Lelaki idaman saya sentiasa mengingati mati
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat
Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga
Agar berputik tunas yang bakal menjadi baka yang baik
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian
Lelaki idaman saya adalah lelaki yang tidak terpesona dengan buaian dunia
Kerana dia mengimpikan Syurga
Di situlah rumah idamannya
Dan dia ingin membawa saya bersama….
Dialah…..Lelaki Idaman Saya…
Ya Allah, kau izinkanlah jodohku yang telah kau tentukan untukku kaya dengan ciri2 yang tersebut di atas ini, jodohkan lah ku dengan seorang suami yang soleh..amin..

Sabtu, 2 Disember 2006

Abid dan tuannya

ini diciplak bulat-bulat dari one of the post kat paksi.net..


Suatu ketika Abid dan Tuannya sedang berada di atas perahu. Saat itu Abid diperintahkan Tuannya untuk segera mengambil mutiara-mutiara yang ada di lautan di bawah perahu itu. Mendengar perintah tersebut, Abid segera mengenakan pakaian menyelam, lengkap dengan tabung udara untuk bernafas di dalam laut. Lalu ia melompat ke laut, dan byuur... perlahan-lahan ia menyelam.

Ia sampai di kedalaman pertama... Perlahan-lahan lalu sampai pada kedalaman kedua, ketiga, keempat, hingga akhirnya sampai ke dasar lautan. Sampai di dasar laut, sungguh takjub si Abid melihat pemandangan di sana. Belum pernah ia melihat pemandangan yang indah seperti ini. Ada binatang menyala-nyala, tumbuhan yang unik, ikan yang berwarna-warni, dan lain-lain. Betul-betul pemandangan yang luar biasa. Semuanya semakin membuat Abid tertarik untuk melihat-lihat, sampai ia lupa sama sekali akan perintah Tuannya untuk mengumpulkan mutiara.

Setelah sekian lama Abid menikmati suasana dasar lautan, akhirnya ia teringat bahawa udara yang ada di tabung udaranya tinggal sedikit dan belum satu pun mutiara yang ia kumpulkan.Abid panik. Ia segera membuka satu per satu cengkerang yang berisi mutiara. Gerakannya begitu tergesa-gesa, ia harus mengejar waktu agar tidak kehabisan udara. Tersangat paniknya, ia mengumpulkan mutiara-mutiara itu dalam genggaman dan mulutnya. Akhirnya, kerana sisa udara dalam tabung hampir habis, ia segera naik ke permukaan dengan tergesa-gesa.

Tapi kerana tergesa-gesa, semua mutiara itu jatuh dari genggamannya, dan yang ada di mulutnya pun terlepas semua. Si Abid naik ke perahu dengan tangan kosong tanpa membawa mutiara satu pun. Akhirnya Abid pun dimarahi habis-habisan oleh Tuannya.

***Teman, keindahan dunia kadang kala membuat kita lupa akan tugas kita di dunia sebagai hamba Allah. Dan kita tidak tahu bila nafas kita akan habis. Jangan sampai kita baru ingat tentang bertaubat dan beribadah kepada Allah, ketika nafas kita sudah dihujung tanduk (menjelang hembusan nafas terakhir). Bersegeralah untuk bertaubat dan beribadah sekarang juga...

hmm..adakah kiter di kalangan mereka yang terleka??.. muhasabah diri..

Khamis, 30 November 2006

tanda-tanda kematian untuk orang islam

as usual, bahan ni diciplak bulat-bulat dari..mana ntah..act, one of the bahan usrah kat kusess dulu.

Apabila tajuk ini dihuraikan, maka ramai di kalangan kita sukar untuk membaca disebabkan ketakutan penghuraian ini akhirnya MATI.

Firman Allah s.w.t bermaksud:
"Bagaimana kamu kufur (ingkar) denagan Allah dan adalah kamu itu mati maka kamu dihidupkan, kemudian kamu dimatikan kemudian kamu dihidupkan kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan" (Al-Baqarah:28)

Ada pun tanda-tanda kematian mengikut ulamak adalah benar dan ujud. Cuma amalan dan ketaqwaan kita sahaja yang akan dapat membezakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini.

Rasulullah s.a.w. diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara langsung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hinggalah berakhirnya hayat baginda. Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratul maut secara bersendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali cuma ketika sampai bahagian tubuh dan kepalanya sahaja beliau memanggil abangnya iaitu Imam Ahmad Ibnu Hanbal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya.

Adapun riwaat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah s.w.t tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia dalam perjalanan mengahadap Allah s.w.t. Walaubagaimanapun, semua tanda-tanda ini akan akan berlaku kepada orang-orang islam sahaja manakala orang-orang kafir iaitu orang yang menyekutukan Allah, nyawa mereka ini akan terus direntap tanpa sebarang peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah s.w.t.

Adapun tanda-tanda ini terbahagi kepada beberapa keadaan:

TANDA 100 HARI SEBEUM HARI MATI

Ini adalah tanda pertama dari Allah s.w.t. kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendaki.
Walaubagaimanapun, semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma samaada mereka sedar atau tidak sahaja.
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil.
Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sedar dan berdetik di hati bahawa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak iberi kesedaran atau mereka hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu sahaja tanpa sebarang munafaat.
Bagi yang sedar akan kehadiran tanda ini, maka ini adlah peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

TANDA 40 HARI SEBELUM MATI

Tanda ini juga berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas arasy Allah s.w.t.
Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa.
Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan binung seketika.
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

TANDA 7 HARI SEBELUM MATI

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.

TANDA 3 HARI SEBELUM MATI

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri.
Jika tanda ini dapat dikesan, maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orag ang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga, mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit, hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi.
Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam.
Telapak kaki nya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

TANDA 1 HARI SEBELUM MATI

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat menemui Asar keesokan harinya.

TANDA AKHIR

Akan berlaku keadaan di mana kita merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum.
Ketika ini hendaklah kita mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah s.w.t. yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan kita pula.

Penutup;
Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah s.w.t semoga kita adalah di antara orang-orang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesedaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari Allah s.w.t mahupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita.

Walaubagaimanapun, sesuai dengan sifat Allah s.w.t yang Maha Berkuasa lagi Maha Pemurah lagi maha Mengasihani maka diriwayatkan bahawa tarikh mati seseorang manusia boleh diubah dengan amalan doa iaitu samaada doa dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain.

Namun ianya adalah ketentuan Allah s.w.t semata-mata. Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah s.w.t serta kelapangan masa dan kesihatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita unutk mencari keredhaan Allah s.w.t samaada di dunia mahupun akhirat. Apa yang bak dan benar itu datangnya dari Allah s.w.t dan apa yang salah dan silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

hmm..sumber asal tak dapat dikenalpasti, tapi insya-allah sahih. jika terdapat sebarang keraguan atau kesilapan, silalah malumkan.=)

permainan untuk direnungi

ini diciplak bulat-bulat dari email yang ibu saya forwardkan kepada saya..

PERMAINAN UNTUK DIRENUNGI

Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk di hadapan murid-muridnya. Ditangan kirinyaada kapur, ditangan kanannya ada pemadam.
Si guru berkata, "Saya punyai permainan… Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan saya ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka katalah "kapur!", jika saya angkatpemadam ini, maka katakanlah "pemadam!"
Murid-muridnya pun mengertidan mengikutinya. Si guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian si guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan, Jika saya angkat kapur, maka katakanlah "pemadam", jikasaya angkat pemadam, maka katakanlah "kapur",. Dan diulangi seperti tadi.
Tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok.
Selang beberapa saat permainan berhenti.
Si guru tersenyum kepada murid-muridnya.
Anak-anak, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil.Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh-musuh kita memaksa kita dengan berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu dariyang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tamanya mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kalau terus didedahkan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambatlaun kita akan terbiasa dengan hal itu. Dan mula dapat mengikutinya.
""Musuh-musuh kita tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika." "Keluar berdua-duaan, berkasih-kasihan tidak lagi suatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian yang seksi menjadi hal yang begitu lumrah, seks menjadi suatu hiburan dan trend, meterialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain-lain.""Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa kita sedari, anda sedikit-sedikit menerimanya.
Faham?" Tanya guru kepada murid-muridnya.
"Faham cikgu…."

"Baik permainan kedua…" begitu guru melanjutkan.
Cikgu adaQur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang andaberdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Quran tersebut tanpa memijak karpet?" Murid-murid berfikir, Ada yang mencuda dengan tongkat dan lain-lain. Namun gagal.
Akhirnya Si guru memberikan jalan keluar,digulungnya karpet, dan diambil Quran tersebut. Ia memenuhi syarat,tidak memijak karpet.
"murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya… musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang…kerana tentu anda akan menolaknya dengan mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan mengulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidaksedar."
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibinatapak yang kuat. Begitulah ISLAM, jika ingin kuat, maka bangunkanlah aqidah yang kuat. Jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalautapaknya dibuang terlebih dahulu, tentu sahaja hiasan-hiasan dindingakan dikeluaarkan dan kerusi dipindahkan dahulu, Almari dibuang satupersatu, baru rumah dihancurkan. "
"Begitulah musuh-musuh Islam menhancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan melemahkan anda, Mulai dari perangai anda, cara hidup dan pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, anda telah meninggalkan ajaran islam dan mengikuti cara yang mereka……… Dan itulah yang merekainginkan.".
" Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (PerangPemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh kita…..
"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan memijak kita cikgu?" Tanya mereka.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnyaPerang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidaklagi. Begitulah Islam…. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur, tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sedar."
"Murid-murid faham sekarang?"
"Faham cikgu."
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang….Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkantempat belajar mereka dan masing-masing berfikir tentang apa yangdipelajari sebentar tadi……

hmm..ader ker cikgu2 kiter ajar benda ni kat sekolah?? ahaks..moga dapat dijadikan renungan untuk kita semua..

when love is in the air

dipetik bulat-bulat daripada page comment kereta mayat..ampun ya hamka...

laatakrobuzzina…..

Kami tidak berzina!
>>Maaf, saya tidak menuduh awak berzina tetapi awak menghampiri zina.

Kami hanya berbual, berbincang, bertanya khabar, minum-minum.. adakah itu menghampiri zina?
>>Ya, perbuatan itu boleh menjerumus pelakunya ke lembah perzinaan.

Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak berniat ke arah itu.
>>Hari ini, ya. Besok mungkin kamu kecundang. Kamu dalam bahaya. Jangan bermain dengan bahaya. Iblis dan syaitan akan memerangkap kamu. Sudah banyak tipu daya iblis yang mengena sasaran. Iblis amat berpengalaman dan tipu dayanya amat halus. Ia telah menipu moyang kita yang pertama, Adam dan Hawa. Jangan pula terlupa. Siapalah kita jika dibandingkan dengan Adam dan Hawa? Iblis amat licik. Pengalamannya banyak. Ia ada lebih 1001 cara. Ingat, pesanan Rasulullah:” Jangan engkau bersendirian dengan seorang wanita kecualiketiganya adalah syaitan.” (HR Tabrani).Syaitan akan menghebus perasaan berahi. Kita lemah untuk menghadapi tipu daya Iblis.

Tidak semestinya semua orang bercinta menjurus kepada perzinaan.Ada yang hanya bercinta dalam telefon dan hantar SMS sahaja. Tak pernah bersua muka pun!
>>Betul. Itu adalah salah satu yang dimaksudkan dengan mengampiri zina. Memang pada awalnya tidak bersua muka, tapi perasaan pasti bergelora. Lambat launnya desakan nafsu dan perasaan serta hasutan Iblis, akan mengheret kepada suatu pertemuan. Pertemuan pertama tidak akan terhenti di situ sahaja. Percayalah, ia akan berlanjutan dan berterusan. Tidakkah itu boleh membawa kepada perzinaan akhirnya?

Takkan nak berbual-bual pun tak boleh? Itu pun zina juga ke?
>>Zina ada bermacam-macam jenis dan peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan iaitu berpegang-pegangan, ada zina mata iaitu melihat kekasih dengan perasaan berahi. Melihat auratnya juga zina mata. Zina hati iaitu khayalan berahi dengan kekasih sepertimana yag dinyatakan oleh Rasulullah:“Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya adalahmenyentuh. Kedua kaki juga berzina dan zinanya adalahberjalan (menuju ke tempat pertemuan). Mulut juga berzinadan zinanya ialah ciuman.” (HR Muslim dan Abu Daud). Sebenarnya jalan dan lorong menuju kepada perzinaan amat banyak. Jangan biarkan diri kita berada atau melalui mana-mana jalan atau lorong yang boleh membawa kepada perzinaan.

Duduk berdiskusi pelajaran tak oleh ke? Bincang pelajaran sahaja!
>>Berdiskusi pelajaran, betul ke? Jangan tipu. Allah tahu apa yang terselit di dalam hati hamba-hambaNya. Kita belajar nak keberkatan. Kalau cemerlang sekalipun, kalau tidak diberkati oleh Allah, kejayaan tidak akan membawa kebahagiaan. Hidup tidak bahagia, akhirat lebih lagi lah. Jangan berselindung disebalik pelajaran yang mulia. Allah suka kepada orang yang berilmu. Jadi belajar hendaklah ikut batas dan ketentuan Allah. Belajar akan jadi ibadat. Adakah berdiskusi macam ni akan ditulis ibadat oleh malaikat Raqib dan Atid?Sungguh!

Bincang pelajaran sahaja. Ni study group.
>>Study group….? Nampak lain macam saja, manja, senyum memanjang, tak macamgaya berdiskusi. Takkan study group berdua sahaja? Kemana-mana pun berdua. Kalau ye pun, carilah group study ramai sikit. Kalau duduk berdua-duaan macam ni… betul ke bincang pelajaran? Jangan-jangan sekejap saja bincang pelajaran, yang lain tu… banyak masa dihabiskan dengan fantasi cinta!

Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.
>>Baik sungguh awak berdua. Takkanlah awak berdua tak ada perasaan apa-apa? Awak kurang sihat ke? Ingat, kita bukan malaikat, tak ada nafsu. Kita manusia. Jangan nafikan fitrah manusia. Kita ada nafsu, ada keinginan. Itulah manusia.

Kami sama-sama belajar, study group, saling memberi semangat dan motivasi.
>>Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum sejenis kita. Ingat, banyak orang cemerlang yang belajar hanya dengan kaum sejenis. Lebih tenang perasaan, tidak terganggu, dapat berkat dan rahmat pula.

Takkanlah tak ada langsung ruang yang dibenarkan dalam Islam untuk bercinta? Adakah Islam membunuh terus naluri cinta?
>>Naluri adalah sebahagian daripada kesempurnaan kejadian manusia. Naluri ingin memiliki dan suka kalau dimiliki (sense of belonging) adalah fitrah. Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seseorang, tak normal namanya. Islam bukan dating membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam tidak suruh membunuh naluri seperti yang dilakukan oleh para paderi atau sami. Jangan nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada naluri ini. Jangan berbohong pada diri sendiri. Bukan salah dan berdosa kalau perasaan itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma tundukkan naluri itu untuk patuh pada perintah Allah. Jadilah manusia yang sihat nalurinya. Jangan jadi malaikat! kerana Allah ciptakan kita sebagai manusia. Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri/nafsu.

Tentu ada cinta secara Islam.
>>Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan. Cinta berlaku setelah ijab qabul; cinta lepas kahwin. Itulah cinta sacral dan qudus. Cinta yang bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemuliaan agama kita, Islam. Apabila Islam melarang sesuatu perkara, tentu ia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Kalau ia melarang cinta antara lelaki dan perempuan sebelum kahwin, ia membawa “sesuatu” sebagai ganti yang lebih baik iaitu perkahwinan. Sabda Rasulullah: Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang saling mencintai kecuali nikah. (HR Ibni Majah). Cinta adalah maruah manusia. Ia terlalu mulia.

Kalau begitu, cinta remaja semua menghampiri kepada perzinaan?
>>Ya. Kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu perasaan turut terusik. Kemudian perasaan dilayan. Kemudian teringat. Kemudian diatur pertemuan. Kemudian duduk berdua-duaan. Kemudian mencari tempat yang sunyi sedikit. Kemudian berbual panjang sehingga malam gelap. Hubungan makin akrab, dah berani pegang tangan, duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan, sekarang macam pengantin baru semalam… Bukankah mereka semakin dekat dan menghampiri perzinaan? Penghujung jalan cinta adalah perzinaan dan kesengsaraan. Berapa ramai orang yang bercinta telah sampai kepada daerah perzinaan dan kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibubapa yang melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa noda daripada seekor nyamuk sekalipun!

Masih ramai orang yang bercinta tetapi tetap selamat, tidak sampai berzina. Kami tahan diuji.
>>Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu kekuatan dan kelemahan manusia. Manusia tidak tahan diuji. Oleh itu Allah memerintahkan supaya jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan kecundang.

Jadi manusia itu tak tahan diuji?
>>Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa, sejak dari awal penciptaan manusia, Allah telah mengingatkan manusia bahawa mereka tidak tahan dengan ujian walaupun kecil Allah takdirkan satu peristiwa untuk iktibar manusia. Allah tegah Adam dan Hawa supaya jangan makan buah khuldi dalam syurga. Buah yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan pada ciptaan manusia. Tak tahan diuji. Oleh itu Allah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan hampiri pohon khuldi itu. Firman Allah:“Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di dalam syurgaserta makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa sahajayang engkau sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini,(jika kamu menghampirinya) maka akan menjadilah kamu dariorang-orang yang zalim. (al-A’aaraf: 19)Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buh khuldi. Tetapi Allah tahu sifat dan kelemahan Adam dan Hawa . Jika menghampiri perkara tegahan, takut nanti mereka akan memakannya. Kerana mereka tidak dapat engawal diri. Demikianlah dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan kearah perzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan dengan godaan perzinaan, kedua-duanya akan kecundang. Cukuplah kita belajar daripada pengalaman nenek moyang kita, Adam dan Hawa.

Tetapi cinta lepas kahwin banyak masalah. Kita tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta adalah untuk mengenali hati budi pasangan sebelum buat keputusan berkahwin.
>>Bolehkah percaya dengan perwatakan masa sedang bercinta? Bercinta penu dengan lakonan yang dibuat-buat dan kepura-puraan. Masing-masing akan berlakon dengan watak yang terbaik. Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai-bagai lagi. Masa bercinta adalah alam lakonan semata-mata. Masa bercinta, merajuk ada yang akan pujuk. Jangan harap lepas kahwin, bila merajuk akan ada yang memujuk. Banyak orang yang kecewa dan tertipu dengan keperibadian pasangan semasa bercinta. Perangai pasangan jauh berbeza. Macam langit dan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang amat penyayang, penyabar, sabar tunggu pasangan terlambat sampai berjam-jam. Tapi bila dah kahwin, lewatlima minit, dah kena tengking. Jadi, perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh dipercayai. Percintaan adalah suatu kepuraan atau hipokrit.

Percayalah, kami bercinta demi merancang kebahagiaan hidup nanti.
>>Bagaimana diharapkan kebahagiaan jika tidak mendapat redha Allah? Kevahagiaan adalah anugerah Allah kepada hamba-hambaNya yang terpilih. Kebahagiaan bukan ciptaan manusia. Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah yang akan menganugrahinya. Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu, jika jalan mencapai kebahagiaan itu tidak diredhai Allah. Kebahagiaan hidup berumahtangga mestila melalui proses yang betul. Sudah tentu prosesnya bukan bercinta begini. Allah tidak meredhai percintaan ini. Cinta yang diredhai Allah adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk mendapat keluarga yang bahagia jika langkah mula sudahpun canggung, bagaimana kesudahannya?

Tanya sikit…. Adik angkat, kakak angkat, abang angkat boleh ke? Ganti bercinta….
>>Semua itu adalah perangkap Iblis dan syaitan. Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas baru. Kulitnya nampak berlainan, tetapi isinya adalah sama. Adik angkat, kakak angkat, abang angkat adalah suatu bentuk tipu daya Iblis dan syaitan. Manusia yang terlibat dengan budaya “angkat” ini sebenarnya telah masuk ke dalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa untuk dikorbankan. Namakan apa nama sekalipun, abang angkat ke, motivator ke, semuanya adalah sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina.Jadi, seolah-olah orang yang bercinta telah hilang maruah diri?Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh manusia tetapi oleh Pencipta anusia. Sebab ukuran manusia sering berbeza-beza. Orang yang sedang mabuk bercinta akan mengatakan orang yang bercinta tidak menjejaskan apa-apa maruah dirinya. Manakala, bagi orang yang menjaga diri, tidak mahu terlibat dengan cinta sebelum kahwin, akan mengatakan orang yang bercinta sudah tidak bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada orang yang belum layak menerima cinta suci. Kalau begitu, ukuran bermaruah atau tidak adalah ditentukan oleh Allah.

Adakah orang yang bercinta hilang maruah?
>>Antara kemuliaan manusia ialah maruah dirinya. Orang yang bercinta seolah-olahcuba enggadaikan maruahnya kerana mereka menghampiri perzinaan. Manakala orang yang bercinta dan pernah berzina tidak layak berkahwin kecuali dengan orang yang pernah berzina juga. Mereka tidak layak untuk berkahwin dengan orang yang beriman. Allah berfirman:“Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin berkahwinmelainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuanmusyrik; dan perempuan yang berzina itu pula (lazimnya) tidakingin berkahwin melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelakimusyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu terlarang kepadaorang-orang yang beriman. ( Surah al-Nur: 3)

Jadi orang yang pernah bercinta juga tidak sesuai untuk berkahwin dengan orang yang tidak pernah bercinta. Tidakkah itu suatu penghinaan dari Tuhan??Jadi orang yang bercinta hanya layak berkahwin dengan orang yang pernah bercinta juga?
>>Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik.

Kami telah berjanji sehidup semati..
>>Apa ada pada janji cinta? Berapa banyak sudah janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang. Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang sehingga menjadi pepatah.

Si dia ini lain dari yang lain. Dia lelaki yang penyayang dan bertanggungjawab.
>>Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki, apabila ingin mengambil seseorang wanita sebagai isteri dan seterusnya menjadi ibu kepada anak-anaknya, dia akan memilih wanita yang baik. Tetapi untuk berseronok dan berfoya-foya, lelaki biasanya memilih perempuan murahan kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan. Itu rahsia lelaki.

Jadi perempuan yang bercinta, jatuh maruahnya pada pandangan lelaki?
>>Tentu. Mana ada orang lelaki yang normal suka pada barang yang “second hand” sedangkan barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka menggambarkan perempuan seperti kereta yang diletakkan di show room sahaja; display only. Tapi ada yang boleh test drive. Ada pula yang kata; sekadar sepinggan mee goring dan segelas sirapbandung, bawalah kehulu, kehilir. Sedihkan. Itulah hakikatnya.

Masih adakah orang yang tidak bercinta di zaman ini
>>Ya, masih ada orang yang suci dalam debu. Golongan ini akan sentiasa ada walaupu jumlah mereka kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti. Mereka ada pasangannya. Firman Allah:“Dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya sertaorang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya(yang memelihara dirinya daripada melakukan zina)…Allah telahmenyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahalayang besar.(Al-Ahzab: 35)

Bagaimana kami?
>>Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan taubat nasuha. Berdoalah serta mohon keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan kekuatan untuk mendapat redhaNya.Kami ingin mendapat redha Tuhan.

Tunjukkanlah bagaimana taubat nasuha.
>>Taubat yang murni. Taubat yang sebenar-benarnya.
Taubat yang memenuhi tiga syarat:
1. Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan hubungan cinta yang tidak diredhai Allah.
2. Menyesal. Menginsafi diri di atas tindak tanduk hidup yang menjurus diri dalam percintaan.
3. Berazam. Bertekad di dalam hati tidak akan bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan seorang yang bernama isteri atau suami. Saatnya adalah selepas ijab qabul.

YA ALLAH! HambaMu telah tersesat jalan. Ampunilah dosa-dosa hambaMu ini. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Penerima Taubat. Berilah kekuatan kepadaku untuk menghadapi godaan keremajaan ini. Anugerahkan kepadaku perasaan benci kepada maksiat. Hiasilah diriku dengan akhlak yang mulia. Ibu, ayah… anakmu berdosa. Engkau jaga diriku sedari kecil dengan kasih saying. Mengapa ku curahkan kasih saying itu kepada orang lain. Oh Tuhan, hambaMu berdosa….

>>Amin, Ya Rabb. Moga Allah terima taubatmu.Kita berpisah kerana Allah. Kalau ada jodoh, tidak kemana!
>>Ya Allah, bantulah mereka. Kini mereka dating ke pintu-Mu mencari redha-Mu. Terimalah taubat mereka.

hmm..buat renungan kita semua..insya-allah dijauhkan dari sebarang bentuk zina..

memikirkan tentang perkara ghaib...yang menunggu mereka

di ciplak bulat-bulat dari sebuah buku bertajuk 'bekalan di dalam perjalanan dakawah' by mustafa masyur dan diterjemah oleh hj. mohd. tahir daeng mengati, terbitan pustaka salam.

diambil dari bab 5: memikirkan tentang perkara ghaib yang menunggu mereka. (pg84-96)

Ramai di kalangan manusia tidak mahu memikirkan perkara-perkara ghaib, enggan memikirkan sasaran matlamat kehidupan yang mereka lalui tanpa hentinya, kelak akhirnya, sama ada mahu atau tidak mahu mereka akan sampai juga ke sana. Mereka sibuk dengan urusan duniawi semata-mata. Seolah-olah perkara ghaib tidak perlu diambil perhatian, diberi perhitungan yang sungguh-sungguh, walhal itulah yang terpenting sekali untuk dititikberatkan, kerana perkara ini pasti akan ditemui dan dihadapi, malah hari demi hari kita semakin hampir kepadanya. Di sanalah kehidupan yang kekal abadi, itulah kehidupan yang hakiki. Di dalam kehidupan itu manusia dibahagikan kepada dua golongan, golongan pertama adalah ahli syurga yang penuh nikmat dan bahagia sementelah pula golongan kedua pula adalah ahli neraka yang penuh azab derita.

Adakah mereka meragui akan terjadinya dan waktu ketibaananya? Adakah kerana mereka tidak dapat merasanya dengan pancainderanya? Atau mungkinkah mereka telah tertipu dengan dunia? Ataupun mereka memang tidak mempercayainya? Kepada orang-orang seperti ini, perbaikilah iman mereka! Bertaubatlah bersungguh-sungguh sebelum luput masanya, supaya tidak menyesal di hari yang tidak berguan segala penyesalan. Sesungguhnya beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, beriman pada hari akhirat merupakan satu syarat yang mesti untuk menegakkan iman di dalam hati ,iman tidak akan bererti tanpa beriman kepada yang ghaib. Mengapakah kita tidak mahu beriman dengan penuh keyakinan, padahal Allah telah berfirman:
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah
benar-benar(akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
( Az-Zariyaat:23)

Sikap tidak memperdulikan perkara ghaib ini adalah kelalaian dan kelekaan. Kerana sibuk dengan urusan dunia dan segala perhiasannya, manusia tidak sempat memikirkan hari akhirat dan perkara yang ghaib. Perkara ini menunggu mereka dan tanpa disedari mereka berjalan menghampirinya tanpa hentinya.

Marilah kita berusaha bersungguh-sungguh, tidak kira siang ataupun malam cuba melepaskan diri kita dari ikatan kelalian dan kelekaan. Memikirkan perkara-perkara ghaib dan menghitungkan seolah-olah kita melalui dan mengalaminya. Kita hidup seolah-olah dalam sat kenyataan yang digambarkan oleh Alquran dan sunnah Arrasul. Dengan berbuat begitu, dapatlah kelak melahirkan penilaian yang hakikiterhadap perkara-perkara ghaib, lantas mendorong kita untuk beramal dan berusaha menurut ajaran islam dan membuat persediaan yang diperlukan untuk menghadapi perkara ghaib supaya kita mendapat kebahagiaan yang sebenarnya di sana nanti. Detik-detik alam ghaib itu bermula menurut detik-detik berikut; mati, masuk ke kubur, hidup di alam barzakh, pembangkitan dari kubur, berhimpun di padang mahsyar, menghadapi hisab(perhitungan), melalui sirat (titian yang terbentang antara neraka dan syurga), sebahagian jatuh dari jambatan itu tersungkur di dalam neraka dan sebahagian selamat melintasinya lantas masuk syurga.

5.1: sisa umur

Kita semua tidak tahu berapakah sisa umur kita yang masih tinggal, apakah masih panjang atau sudah pendek? Mampukah kita mempergunakan sisa umur kita ini untuk menurut dan taat titah perintah Allah s.w.t? Mampukah kita membuat sebanyak-banyak kebajikan dan amal saleh? Atau di dalam masa yang singkat ini kita terjerumus ke dalam lembah fitnah pesona, penyelewengan, kesesatan dan maksiat? Di dalam harap cemas, ras takut dan waspada serta bercampur rasa minat kepada Allah ini kita berusahalah dan berharaplah kepada Allah sepanjang masa ini. Ini boleh dijadikan pendorong yang kuat kepada kita, desakan yang mendalam untuk kita memenuhi baki umur dengan amal kebaikan dan pembersihan diri dan jiwa dari segala kufur dan mungkar. Semoga jadilah kita mukmin yang bertaqwa kepada Allah, Muslim yang hakki dan sejati bersih dari segala noda dan suci dari segala dosa. Kleak kita redha kepada Allah dan Allah redha kepada kita. Firman Allah:

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu mescaya kamu
memperoleh (balasannya) di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan
yang paling besar pahalanya. (Al-Mu Zammil:20)

Untuk memikirkan tentang perkara ini, cubalah saudara duduk seorang diri dan bayangkanlah diri saudara, atau alah seorang dari sahabat saudara jatuh sakit lalu berubat dengan seorang doktor. Menurut penilitian doktor itu, penyakit itu boleh membawamaut dalam waktu enam bulan saja lagi. Si sakit pula yakin bahawa masanya juga sudah hampir. Ia terasa umurnya semakin berkurangan dari sehari ke sehari ,dari bulan berganti bulan. Bayanagkanlah bagaimanakah perasaan si sakit tadi jika sekiranya dia seorang yang beriman? Tidak syak lagi kita akan dapati, bahawa si sakit akan bersegera membuat segala kebaikan dan taat kepada Allah dengan segala kesungguhan dan keikhlasan setiap detik. Tidak membuang masa walaupun sesaat kepada perkara yang tidak berguna. Kita akan dapati si sakit tadi mengorbankan hartanya, segala usaha ikhtiarnya, buah fikirannya, tenaganya dan jiwa raganya bahkan segala yang ada padanya pada jalan Allah tanpa bimbang dan ragu malah dengan segala kemurahan hati. Saya kira si sakit tadi tidak berani untuk melakukan sebarang maksiat pun, bahkan tidak terbayang langsung di fikirannya untuk melakukannya ,tidak terlintas di hatinya untuk melakukan sebarang dosa. Bagaimanakah ia akan melakukan maksiat ,walhal dia tahu sedikit masa lagi ia akan menemui Allah ,bersedia utuk dihisab dan terus mendapat pembalasan di hari akhirat?

Saudara yang dikasihi,
Adakah di antara saudara yang berani mengatakan bahawa dirinya akan hidup hanya enam bulan lagi? atau beberapa hari sahaja lagi? atau akan mati beberapa jam lagi? Kenapakah kita enggan menghampirkan diri kita ke hal-hal yang demikian, kerana dengan itu boleh menimbulkan rasa kecintaan terhadap Allah, merindui pertemuan denganNya dan bersedia untukNya kerana ajal akan datang di luar jangkaan kita. Datangnya kadangkala dengan mengejut sekali dan tiba-tiba. Firman Allah;

Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan
diusahakannya esok. Dan tiada seorang pun yang akan dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (Luqman:34)

Marilah kita pergunakan segala masa yang ada dengan melakukan amal saleh, kerjakanlah terus tapa tangguh, kerana dengan bertangguh, kemungkinan ada halangan yang menanti. Usahlah ditunggu-tunggu peluang yang baik sahaja datang kepada mu ,tetapi carilah dan usahakanlah peluang-peluang itu. Jadilah diri saudara termasuk golongan yang berlumba-lumba membuat kebaikan yang disebut oleh Allah dalam firmanNya:

Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-
orang yang segera memperolehinya. (Al-Mukminun:61)

Kita lihat ramai orang yang merantau, bercekang mata tidak tidur malam, berusaha dan berpenat lelah encari kesenangan duniawi terkadang sehingga lupa diri, sibuk, lupa makan dan minum lantaran hatinya terlalu kuat untuk mencapai kemewahan duniawi. Mengapakah kita tidak mengambil pengajaran seperti ini untuk kita gunakan usaha yang gigih ini untuk berniaga dengan Allah yang tidak mungkin rugi. Ayuh! Bersegeralah ke arah usaha-usaha ini. Mnakan sama dua jenis perniagaan ini, manakan sama dua keuntungan ini!

Marilah saudara-saudaraku, kita sama-sama berusaha dengan gigih sekali, berbuat amal saleh dengan segala kemampuan kita semata-mata kerana Allah, semata-mata kerana taatkan titah perintahNya. Sentiasalah kita tegak dan lurus berjalan di jalanNya supaya kelak kita tidak menanggung hutang kepadaNya apabila maut datang memanggil. Pastikan! hutang-hutang kepada Allah telah dilunasi sebelum menemuiNya. Semoga di dalam pertemuan itu, hati kita aman dan sejahtera dan redha terhadap semua saudara kita kaum muslimin. Ketahuilah, sekurang-kurang darjah persaudaraan kerana Allah adalah selamat jiwa dan bersangka baik kepada kaum muslimin dan setinggi-tinggi darjahnya adalah mengutamakan kepentingan saudara kita di atas kepentingan saudara kita sendiri. Jananlah tidur satu malam pun kecuali saudar berada di dalam keadaan demikian.

Marilah kita bertaubat seberapa segera dan selalu memohon ampun dari Allah sebelum ajal maut menjemput kita kerana pintu taubat akan tertutup di saat nyawa akan dicabut. Saperti firman Allah:
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang
mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yang kemudian mereka bertaubat
dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan
Allah Maha Mangetahui lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa':17)


5.2: tahap kematian

Tahap kematian merupakan batas pemisah diantara dua peringkat di dalam urusan perkara ghaib yang menuggu kita. Tiada siapapun dari kalangan kita yang meragui bahawa kita pasi akan mati. Dalam firman Allah:

Tiap-tiap diri akan merasai mati. (Ali Imran:185)

Tiada seorang pun yang dapat melarikan diri dari maut. Pun begitu kebanyakan manusia sering melupakan tentang maut ini seolah-olah mereka menganggap kematian itu untuk orang lain, bukan untuk mereka. Mengapakah jadi begini? Ini kerana mereka telah mabuk dengan dunia dan segala perhiasannya. Kita hendaklah sentiasa mengingatkan tentang maut ini dan sentiasa bersedia untuk menemui Allah dengan hati bersih dari segala dosa lahir dan batin.

Apabila seseorang yang sentiasa mengingati maut cuba digoda oleh syaitan untuk membuat maksiat, ia akan mengingat kematian boleh datang pada bil-bila masa. Dia tidak akana tergamak untuk mengakhiri hidupnya di waktu membuat dosa. Bagaimanakah ia akan menemui Tuhannya sedang ia bergelumang dengan dosa? Tidak syak lagi dengan mengingatikematian di waktu-waktu seperti itu akan menolong ia mengelak dari perdayaan syaitan ,menjauhkan dirinya dari maksiat lalu bertaubat terus menerus dan taat kepada Allah.

Marilah kita berusaha bersungguh-sungguh supaya kita akan mati dalam keadaan berbuat baik dan taat mengikuti perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Oleh itu jadikanlah diri kita seorang yang sentiasa beristiqomah pada jalan siratulmustaqim dan menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah sehinggalah kita menemui Allah dalam keadaan kita redha dangan Allah dan Allah redha dengan kita.

Rasulullah s.a.w mengajarkan kita untuk selalu mengingati maut, seperti di dalam doa sewaktu hendak tidur, sewaktu bangun tidur dan di dalam lain-lain doa lagi. Orang yang beriman sentiasa berusaha supaya mati di waktu taat dan bertaqwa kepada Allah. Firman Allah:

Orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan
mengatakan kepada mereka "salamun alaikum" (selamat sejahteralah ke atas
kamu) masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang kamu
kerjakan. (Al-Nahl:32)

Saudara menangis tatkala saudara dilahirkan, padahal orang-orang di sekitar tertawa lantaran gembira menyambut kelahiran saudara, berusahalah supaya saudara bergembira tatkala saudar menemui Allah mereka menangis kerana saudara meninggalkan mereka. Sesungguhnya barangsiapa yang suka menemui Allah, Allah juga akan suka menemui mereka.

Jadikanlah kematian saudara pada jalan Allah, bahkan jadikanlah mati syahid itu cita-cita saudara yang paling tinggi. Berusahalah sugguh-sungguh supaya kematian saudar berubah menjadi kehidupan. Firman Allah:

Janganlah kamu sangka, orang-orang yang terbunuh pada jalan Allah itu mati
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka, mereka diberi rezeki dan mereka
bergembira dengan apa yang diberikan allah kepada mereka. (Ali Imran:169)

Wahai saudaraku,
Ikatlah perjanjian jual beli dengan Allah sekiranya saudara belum berbuat demikian. Juallah diri dan harta kepada Allah untuk mendapat harga yang paling mahal iaitu syurga yang luasnya seperti langit dan bumi. Sekiranya ajal datang menjemput saudara setelah saudara membuat perjanjian itu, saudara akan berjaya dan mendapat harga yang paling mahal. Sekiranya umur saudara belum habis, sempurnakanlah janji saudara dengan Allah dan janganlah saudara ragu-ragu ataupun bakhil. Firman Allah:

Maka di antara kamu ada orang yang kikir dan sesiapa yang kikir
sesungguhnya dia hanya kikir kepada diri sendiri. Dan Allahlah
yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak
kepadaNya; dan jika kamu berpaling, nescaya Dia akan mengganti kamu
dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu ini.
(Muhammad:38)

Firmannya lagi:

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta
mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. (At-Taubat:111)


5.3: kubur dan kehidupan di alam barzakh

Saudaraku,
Marilah kita pergi menziarahi kubur di kala kita masih hidup, sebelum kita dimasukkan di situ semasa kita mati kelak. Janganlah kita dilekakan dengan perlumbaan melonggokkan harta dunia. Marilah kita ziarahi kubur untuk mengetahui dan mengenali kehidupan di dalamnya. Kita sediakan kubur untuk menyambut kita bukan dengan membuat tembok dan batu marmar yang cantik di atas kubur, kerana semua itu tidak berguna kepada kepada para penghuni kubur. Dalam lawaan kita moga-moga kita dapat mengambil iktibar dan pengajaran yang boleh mendorong kita selalu membuat amal soleh. Amal saleh inilah yang menjadi sahabat kita yang setia di dalam kubur. Amal-amal inilah nantinya yang merubah kubur yang sempit menjadi syurga yang luas aau menjadi lubang neraka yang penuh azab. Kehidupan di dalam kubur yang pendek itu seolah merupakan satu lawatan yang bersambung pula dengan hari kebangkitan dari kubur kemudian ke perhimpunan di padang mahsyar dan pembalasan. Benarlah firman Allah:

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sehingga kamu masuk ke kubur.
(At-Takathur:1-2)

Kita memang tidak mampu mengetahui tabiat kehiduapn di dalam kubur. Tidak syak lagi bahwa kehidupan di dalam kubur berbeza dengankehidupan di atas muka bumi, kerana ruh telah terpisah dari jasad yang fana ini. Apa yang telah tersebut di dalam Al-quran dan As-sunnah adalah merupakan bayangan sekitar kehidupan di dalam kubur. Para syuhada yang mati syahid sebenarnya hidup di sisi tuhan mereka dan diberi rezeki. Hanyalah Allah yang mengetahui hakikat hidup kubur. Oleh itu Rasulullah telah mengajarkan kepada kita supaya memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah dan azab kubur. Al-quran telah mengingatkan kepada kita tentang kisah firaun dan keluarganya .Di mana Allah telah berfirman:

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada terjadinya
qiamat. Dikatakan kepada malaikat: "Masukkanlah firaun dan kaumnya ke
dalam azab yang sangat keras". ( Al-Mukmin:46)

Rasulullah telah memberitahu kita akan azab di dalam kubur. Riwayat dari Inu Abbas r.a bahawasanya Rasulullah s.a.w semasa melalui dua buah kubur telah bersabda:

Dua orang ini disiksa di dalam kubur, keduanya disiksa bukan kerana dosa besar ,seorang daripadanya tidak bersih dari kencing dan yang kedua pula suka menjadi batu api, membawa mulut untuk melaga-lagakan di antara dua orang atau dua golongan. Hendaklah kamu selalu mengingati kubur dan kehidupan di dalamnya. Biasanya kita melihat seseorang di waktu pagi bersama keluarganya di rumahnya, tiba-tiba di waktu petang kita melihat dia dihantar ke kubur keseorangan.

Pada suatu hari seorang sahabat saya memberitahu pengalamnnya tatkala dia dimasukkan ke penjara yang gelap oleh tentera Taghut. Dia merasa seolah-olah di dalam kubur, menghadapi hisab dan pembalasan. Amalannya tidak dapat menjaminnya masuk syurga dan tidak dapat menyelamatkannya dari azab neraka. Di sana dia gemenar dan sangat takut, bercita-citalah dia supaya dihidupkan semula di dunia untuk taubat dan melakukan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Setelah dia keluar, dia sedar bahawa itu semua adalah khayalan. Pun begitu dia melipatgandakan ketaatan kepada Allah dan memperbanyakkan amal baiknya, malah dia merasa puas hati menjadi penghuni penjara bertahun-tahun. Setelah keluar dari penjara semakin bertambah-tambah iman dan taqwanya kepada Allah. Penjara dan segala pengalaman pahit di sana menjadi sekolah baginya untuk menjadi hamba Allah yang soleh dan bertaqwa kepada Allah. Keadaan dirinya adalah lebih baik daripada sebelum dipenjarakan

Ini hanyalah merupakan lintasan fikiran tentang tahap-tahap perkara ghaib yang menunggu kita. Semoga dengan ini kita membacanya dan mengingatinya sentiasa supaya kita dapat lagi satu bekalan yang mampu memelihara dan menolong kita di sepanjang jalan dakwah di sepanjang kehidupan kita. Allah sahajalah pemberi pertolongan.


hmm.. moga kita sama-sama dapat mengambil pengajarannya..sentiasalah ingat mati..