Halaman

Rabu, 24 Oktober 2007

subuh..

dari blog yusnar, artikel bertajuk dasyatnya solat subuh



PADA suatu hari Nabi SAW. melihat puterinya Fatimah masih juga tertidur padahal waktu subuh telah tiba. Nabi Muhammad SAW. lalu menggoyang-goyang kaki puterinya itu dengan penuh kasih sayang seraya berkata : " Bangunlah anakku dan saksikanlah, sesungguhnyaa Tuhan menetapkan pembagian rezeki manusia adalah pada saat-saat setelah fajar menyingsing dan sebelum matahari terbit."

Rasulullah sendiri selama 23 tahun menjadi Rasul, hanya sekali beliau tidak terbangun sebelum subuh. Mungkin terlalu letih dalam perjalanan dan baru tidur setelah malam teramat larut.



Supaya umat Islam gemar bangun subuh, Nabi SAW. bersabda : " Bila kamu bangun subuh, maka berlipat ganda upah kamu terima." Pada waktu subuh dan sebelum matahari terbit, kita dapat mendoa dan doa yang diucapkan dalam waktu demikian langsung diantarkan malaikat kehadirat Tuhan. " Sesungguhnya bacaan diwaktu fajar disaksikan langsung oleh para malaikat " ( Al Isra 79 ). Sebab itulah Nabi SAW. pernah mendoa " Wahai Tuhanku, berkahilah umatku yang suka bangun subuh ".

" Udara subuh sangat segar dan banyak mengandung zat asam ( zuurstof ). Maka siapa suka bangun subuh selalu menghirup udara murni yang sangat diperlukan buat pernapasan. Sebab itulah maka orang yang suka bangun subuh, sukar dihinggapi penyakit paru ( TBC ). Parunya menjadi kuat karena selalu menghirup udara murni dan pernapasannya menjadi teratur karena parunya sangat kuat. Disamping itu, udara subuh yang segar itupun memperkuat fikiran dan menyehatkan perasaan. Pada waktu subuh, otak manusia sangat bening dan daya tangkapnya teramat tajam. Maka mereka yang suka menghafal atau belajar diwaktu subuh dapat dipastikan : Jauh lebih berhasil dari mereka yang baru menghafal atau mengulang pelajaran setelah matahari naik meninggi."., demikian kilah Abbas Hassan dalam bukunya ' Kenapa Nabi Muhammad Sangat Sehat.'

Selama umat Islam suka bangun subuh selama itulah mereka akan tumbuh menjadi umat yang sehat lahir dan batin, sehingga merekapun berhak memenangakan perjuangan. Mereka dicintai kawan dan dihormati lawan. Maka berdaulatlah mereka di bidang politik, berperanlah mereka dalam bidang ekonomi, dan menjadi teladanlah mereka dalam pergaulan sehari-hari. Dan, memang telah terbukti. Tidak kurang dari 500 tahun lamanya umat Islam yang terdidik bangun subuh itu menguasai sekitar dua pertiga bulatan dunia ini. Dari Maroko di pantai Barat Afrika sampai ke Merauke di pantai Utara Irian Barat.

Pada tahun 1945 di sekitar hari-hari Proklamasi pada waktu perjuangan berkobar tinggi, kita selalu bangun subuh. Ketika Belanda masih mendengkur di tempat tidur, gerilyawan kita sudah selesai meruncing bambu. Akhirnya bambu runcing itu berhasil mengalahkan meriam dan Belanda angkat kaki dari tanah air kita.

Sudah menjadi kebiasaan di zaman Rasulullah SAW. bila melepas pasukannya ke medan perang, selalu sehabis salat subuh. Dan ternyata berhasil.

Nabi SAW. bersabda : " Salat tepat pada waktunya, lebih baik dari dunia bersama seluruh isinya." Juga dalam hadis lain beliau menerangkan : " Salat sunat 2 rekaat sebelum fajar, lebih baik dari dunia beserta isinya.". " Salat yang diperintahkan ketika dinginnya udara saat fajar akan menyingsing, ternyata menyimpan sekian banyak manfaat bagi yang mengetahuinya. Sujud untuk menunaikan perintah Allah SWT. ketika merahnya langit saat matahari akan muncul, ternyata membawa begitu banyak berkah. Sungguh, Allah begitu murah hati kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Wahai yang menguasai waktu, apa yang Kau simpan sebagai berkah bagi kami saat subuh datang? ", demikian antara lain tulis Muhammad Jihad Akbar dalam bukunya Meraih Mukjizat Shalat Subuh Bersama Rasulullah SAW.

Ahli Hikmah Lukman Nul Hakim, yang namanya diabadikan Tuhan dalam Al Quran, pernah menasehati anaknya : " Wahai anak ku, janganlah engkau lebih bodoh dari ayam jantan. Di tengah malam, ia berkokok untuk membangunkan orang, sementara engkau tetap tidur lelap."

Rasulullah SAW. menggambarkan seyogianya kehidupan orang mukmin itu laksana burung : " Berangkat pagi-pagi dengan perut dalam keadaan kosong dan pulang sore dengan perut dalam keadaan kenyang ". Adapun resep keberhasilan satwa itu., sehingga rezekinya dijamin oleh Allah SWT, lantaran dalam semua musim dan kondisi selalu bangun sebelum subuh.

Karena itu jika umat Islam mau melajimkan bangun sebelum subuh kemudian mengerjakan salat subuh di masjid, Insya Allah umat Islam akan memperoleh keuntungan melebihi dunia dengan segala isinya.

Bagi kaum tani, akan sangat terasa manfaatnya bangun subuh, sebab ia telah dapat memacul tanah yang cukup luas sebelum matahari terbit. Demikian juga bagi tukang dan lebih-lebih buat pengarang. Almarhum Buya Hamka, lebih banyak menulis sehabis salat subuh. Mantan Ketua MUI Pusat ini pernah berkata : " Bila aku menulis diwaktu malam, fikiran tidak kuat lagi dan tenaga lekas capek. Tetapi, bila menulis sehabis subuh syu'urku teramat tajam dan aku tak penah capek." Kalau kita mau meruntinkan, setiap hari mengambil waktu selama setengah jam, ketika usai salat subuh, kita turun membersihkan halaman dan atau menanam apotik hidup, insya Allah akan mendatangkan banyak manfaat. Selain tubuh akan sehat juga kebersihan halaman terpelihara serta bisa memetik hasil dari apotik hidup yang ditanam.

Maka benarlah seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW : " Berpagi-pagilah kamu dalam mencari rezeki dan segala keperluan / hajat karena sesungguhnya di pagi hari itulah terdapat barakah dan keuntungan "

Selasa, 16 Oktober 2007

doa solat istikharah

ni amik dari nurjeehan punyer blog..




solat itikharah, selalu tak kita buat? mostly, kita rasa solat ni harus dibuat biler confuse, keliru, and buntu pasal jodoh kan? tapi percayalah, olat istikharah bukan utk tu sahaja, malah, its for anything at all yang kita lakukan..

Mahfum Hadis: Dari Jabir ra., ia berkata: “Nabi pernah mengajarkan kepada kami Istikharah dalam berbagai urusan, seperti mengajarkan sebuah surah dalam Al Quran. Kalau seseorang dari kamu menghendaki sesuatu, maka hendaklah ia solat dua rakaat, kemudian berdoa:

“Ya Allah! Aku mohon pemilihan Mu menerusi pengetahuan Mu dan aku mohon kekuatan Mu menerusi kudrat Mu serta aku minta pada Mu sebahagian dari limpah kurnia Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau amat berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau amat mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan sesungguhnya Engkau amat mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini adalah baik bagiku dalam urusan agama ku juga dalam urusan penghidupan ku serta natijah pada urusan ku, kini dan akan datang, maka tetapkan lah ia bagi ku dan permudahkanlah ia untukku, serta berkatilah daku padanya. Dan kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini membawa kejahatan kepadaku dalam urusan agamaku, juga dalam urusan penghidupanku dan natijah urusanku, kini dan akan datang, maka elakkanlah ia dariku dan tetapkanlah kebaikan untukku sebagaimana sepatutnya, kemudian jadikanlah daku meredhainya.”

kalau nak penerangan lanjut pasal solat istikharah, sila ke blog berikut -->http://nurjeehan.wordpress.com/2007/04/27/betapa-pentingnya-solat-istikharah-dalam-kehidupan-harian-kita/

hurm..moga lepas ni, dpt lah kita sama2 amalkan everytime kita kebuntuan ek..insya-Allah

Khamis, 11 Oktober 2007

One of the best post i've ever read from blog keretamayat..
hamka, mintak izin copy paste ek..

Siapa yang kamu sedang rindu?
(Hari yang penuh emosi..., bermonologlah pulak...)




Dalam kedamaian sahur, dan kedinginan sepertiga malam, setelah selesai melabuhkan tahajjud dan kini tenang menjamah makanan …, di sebalik semua nikmat berugama ini, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Mungkin kita terlupa pada isteri Nabi Musa a.s yang kesejukkan di bawah kaki bukit Tsur, bersama anak-anaknya, yang tabah menunggu suami serta ayah mereka, yang telah pergi mengambil api dari puncak bukit, tapi suami yang di tunggu tak muncul tiba, kerana hakikatnya si suami sudah di lantik menjadi Nabi, dan bermulalah sebuah pengorbanan dalam mencari nikmat berugama..…

Dalam kemeriahan kita berbuka puasa, sedang asyik menjamah makanan dan menjamu selera…, di sebalik semua nikmat berugama ini, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Barangkali kita terlupa pada Isteri Nabi Ibrahim a.s yang kepanasan dan kehausan, serta kelaparan dan keletihan dalam mencari air di Lembah Safar dan Marwah.. sedang anak masih dalam susuan, lalu tinggalah dua beranak di lembah Mekah tanpa suami di sisi kerana suaminya sedang berkorban dalam mencari nikmat berugama…

Hari ini kita bersolat berlangitkan kipas syiling, dan berdiri di atas karpet yang lembut lagi tebal, serta masjid yang sungguh indah saujana mata, di sebalik semua nikmat berugama ini, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Mungkin kita terlupa pada Summayah r.aha yang di tombak di kemaluan kerana ugama ini, atau keluarga Yassir yang mati di seksa, atau Nabi zakaria a.s yang di gergaji dan juga Nabi Yahya a,s yang di pancung, semuanya kerana ugama!

Nampaknya, demi ugama, Allah sanggup melihat kekasihNya terkorban dan di korbankan....

Dalam kemeriahan kita semua berbuka puasa, makan bersama kicap cap ‘Bilal’ penyedap rasa, sebenarnya kita telah terlupa pada Bilal bin Rabah yang hidup di seksa, di jemur di padang pasir sedang di dadanya di pasak dengan batu sebesar raksasa, saban malam di cemeti bergilir-gilir pula...

Tak lupa juga akan kita yang berbuka dengan roti Khebbab yang enak dan menyelerakan, danging panggang dan roti pital yang empuk.., sedang Khabbab bin Alarat r.a telah di seksa kerana ugama ini, beliau di seret atas bara api sehingga lemak dan darahnya telah memadamkan bara api.. semuanya kerana ugama.... berkorban dalam mencari nikmat berugama…!

Dalam kedamaian sahur, dan kemeriahan berbuka puasa, serta rukuk dan sujud yang merehatkan jiwa, di sebalik semua nikmat berugama ini, sebenarnya, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Jika kamu mahu mengenang cerita dan derita,
Izinkan aku titipkan beberapa lembaran kisah mereka yang telah menderita kerana ugama, berkorban dalam mencari nikmat berugama…!

Pada suatu waktu di saat zaman dan kurun yang terbaik, terdapat cerita seorang sahabat Nabi SAW yang baru kematian isterinya sedang beliau masih mempunyai seorang anak lelaki berusia 5 tahun, namun sahabat ini telah datang berjumpa Nabi SAW untuk menyertai jihad menegakkan ugama Allah...

Nabi menasihatinya supaya duduk di rumah bersama anaknya yang masih kecil itu.., tapi dia mendesak juga untuk menyertai, barangkali beliau telah tercium bau syurga. Dan Nabi Muhammad SAW telah benarkan beliau pergi..

Si anak yang di bernama Basyir ini pun bukan calang calang budak. Walaupun baru berusia 5 tahun telah sanggup berpisah dan di pisahkan demi semata mata kerana agama Allah.

Malahan si anak-anak para sahabat Baginda ini akan saling berbangga terhadap ayah dan bapa mereka yang telah turut sama menyertai peperangan bersama Baginda SAW.

Allah jua yang mencampak kefahaman dalam diri mereka tentang nilai ugama..

Setelah beberapa masa berlalu, terdengarlah khabar berita akan kepulangan tentera islam dari luar kota Madinah, Nun di sana kelihatan segerombolan habuk dan debu yang berterbangan menjulang ke langit kesan hentakan tapak kaki kuda dan unta milik tentera islam.

Di sempadan Madinah, sebaik kuda dan unta menghentikan tapak kakinya, dan dalam suasana debu debuan yang masih berterbangan, si anak-anak sahabat sudah tidak sabar menunggu untuk bertemu dengan bapa-bapa mereka. Dalam larian kasih sayang, Basyir bin Abarkah telah mendahului kesemua perindu yang lain, walaupun usianya baru 5 tahun, tapi beliaulah yang paling maju, katanya: ingin menyergah ayahnya..maklumlah, Mereka baru belajar erti rindu.

Debu debu pun mulai turun ke bumi. Sedikit demi sedikit terpancullah wajah kuda dan wajah unta yang setia.

Dan debu debu pun masih terus turun ke bumi. Sedikit demi sedikit terlihatlah wajah bapa bapa mereka. Maka si anak mula menerkam si bapa, dan bapa mulai menerpa si anak, mereka saling berpelukan menangis gembira melepaskan rindu dendam seolah olah seperti baru terlepas dari hukuman mati. Bapa mana yang tidak rindu pada anak? Anak mana yang tidak gembira bertemu bapa? Lantas terdengar suara takbir di sini sana, memuji Allah sambil menangis kesyukuran..

Memuji Nikmat Allah..

Tidak lama kemudian.. sempadan Madinah itu telah menjadi daerah sepi dan sunyi, yang tinggal hanyalah kesan tapak kaki manusia dan binatang tunggangan. Namun yang terlihat pada waktu dan ketika itu, Basyir budak berumur 5 tahun seorang diri sedang melilau mencari ayahnya. Sudah puas ke kiri dan ke kanan… sudah jauh mata memandang, sudah penat menunggu, namun si ayah yang di rindu, tidak datang-datang!. Tidak kunjung tiba!

Ke mana ayah pergi?
Kenapa masih belum pulang?

Dalam debu debu yang masih tinggal, terlihat satu kelibat lelaki sedang berjalan ke arah Basyir Abarkah budak berumur 5 tahun itu,
Lalu si Basyir menerpa lelaki itu kerana disangkanya bapanya sudah pulang. Namun lelaki itu bukanlah bapanya, sebaliknya lelaki itu adalah Nabi Muhammad SAW .

Lantas Basyir bertanya:
Mana ayah ku?.

Lalu Nabi memalingkan wajahnya ke kanan kerana tidak sanggup untuk berkata kata.
Si Basyir lantas bergerak kekanan Baginda dan terus bertanya:
“Mana ayah ku?”.

Sekali lagi Nabi memalingkan wajahnya ke kiri lantaran tidak sanggup untuk menuturkan kata kata sedang air mata mulai berlinangan di pipi. Si Basyir tidak berputus asa dan terus bergerak ke kiri Baginda.
”Mana ayah ku?”.

Lalu Nabi duduk sama tinggi dan menjawab dengan nada sedih dan pilu sedang tangan baginda di pipi Basyir....

“Anak.., Ayah mu telah syahid.”

Air mata anak terus mengalir hangat, di kala darah yang mengalir dari badan ayahnya sudah lama lenyap di telan bumi....

Dalam kedamaian sahur kita pagi ini, dan kemeriahan berbuka puasa petang nanti, serta rukuk dan sujud yang merehatkan jiwa di waktu malam, di sebalik semua nikmat berugama ini, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah… Sesungguhnya mereka telah mewarnai bumi Mekkah dan Madinah dengan darah..

Sekurang-kurangnya, kenanglah pada Basyir budak berumur 5 tahun itu..

Jika kita masih terlupa, biarlah aku ceritakan kisah Mus’ab bin Umair, yang hidup dalam kesempitan telah berjalan melewati Baginda SAW sedang beliau hanya memakai sehelai kain yang telah koyak di beberapa bahagian. Salah satu bahagian yang terkoyak telah di tampal dengan kulit binatang kerana tidak cukup kain, lalu sambil menangis Rasululullah bercerita kisah Mus’ab bin Umair kepada sahabat yang lain, bahawa sebelum islam, Mus’ab bin Umair adalah anak orang kaya dan hidup dalam kemewahan, di sayangi dan di manjai, hidup ditatang bagai minyak yang penuh, pakaiannya sahaja berharga 200 dirham dan hidup dengan penuh perhatian dari ibu bapa. Tapi sebaik beliau memeluk ugama islam, beliau telah di murkai oleh ibu bapa, di ikat dan di kurung, satu hari beliau dapat melepaskan diri dan lari mengikut sahabat Nabi lalu hidup dalam keadaan zuhud dan miskin.

Di hujung pengorbanan, dalam perperangan Uhud, mayatnya di lihat terbujur tanpa ke dua-dua tangan, di potong musuh selangsung tugasnya yang memegang bendera.., dan baginda SAW telah menutup mayatnya dengan kain tapi tidak cukup lalu di tutup dengan daun-daun Izkhar..

Dalam hidangan berbuka puasa yang enak dan meyelerakan, serta rukuk dan sujud yang merehatkan jiwa di sepertiga malam, di sebalik semua nikmat berugama ini, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Dan ada juga cerita lain seorang ibu kepada beberapa anak lelaki yang di beritahu tentang kematian suami di medan perang, tentang kematian anak sulung, tentang kematian anak nombor dua dan seterusnya anaknya yang bongsu. bila terdengar semua ahli keluarganya mati di jalan Allah dia masih bertenang, tapi bila mendapat tahu anaknya yang bongsu juga mati , si ibu ini terpegun dan menangis…dia dipujuk orang, supaya bersabar dengan ujian Allah..
Tapi si ibu berkata: “janganlah kamu semua ucap takziah pada aku, tapi ucapkanlah tahniah kepada aku, …, aku menangis bukan kerana semua ahli keluarga ku telah mati, tapi aku menangis kerana aku sudah tiada anak lelaki lagi untuk di korbankan di jalan Allah.!!!!”

Dalam kerehatan kita bertarawaikh, dan sedang menikmati juadah sejurus lepas solat witir, di sebalik semua nikmat berugama ini, sesungguhnya, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Seorang sahabat ketika hendak di campak ke dalam api oleh seorang kafir telah menangis sambil berkata: “aku menangis bukan kerana takut mati, aku menangis kerana aku hanya ada satu nyawa sahaja, seandainya aku mempunyai nyawa sebanyak bulu roma di badanku…maka, satu demi satu akan ku korbankan untuk ugama!!! “

Dalam keseronokkan kita membuat persediaan hari raya, bertepuk tampar, dan saling bergembira, bertakbir di sini sana, di sebalik semua nikmat berugama ini, sesungguhnya, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Mungkin kita terlupa pada awal kerja Nabi di jalankan, ketika Nabi Muhamad SAW keluar dari rumah dengan baju yang bersih, tapi bila petang nanti pulang, baju Nabi sudah kotor, di jalanan beliau di pukul orang, di sepak terajang dan di baling batu serta najis..,

Dari celah daun pintu Fatimah r.aha anak Nabi mentintai perlakuan ayahandanya yang tercinta, lalu bergenanglah air matanya melihat penderitaan ayahnya, namun sebaik Nabi pulang, lekas-lekas beluau menyampu air mata dan menyambut Baginda dengan senyuman, menyembunyikan kesedihan demi memberi sokongan moral dan sedikit hiburan kepada jiwa luhur bapanya yang teramat tabah itu..

Namun hati anak mana yang tahan melihat ayanya di seksa? Lantas suatu hari beliau telah mengikut di belakang Nabi, melihat perlakuan ayahnya secara langsung, di jalanan beliau melihat ayahnya berdakwah dan di hina, di layan seperti pengemis dan binatang, di sakiti, di caci, di maki, di pukul, dan di baling batu...

Kemuncak penghinaan, ketika Nabi bersolat di hadapan Kaabah, Abu jahal dan sekutunya telah membuang najis dan perut unta ke belakang badan baginda yang sedang sujud.., dengan linangan air mata Fatimah r.aha datang membersihkan najis di badan ayahnya..

Di suatu hari yang lain, Fatimah r.a telah menyambut kepulangan Nabi Muhammad SAW dengan linangan air mata., Lalu Baginda bertanya: kenapa menangis?

Dengan air mata yang bergenang, melihat penderitaan ayahnya, Fatimah r.aha berkata:

“Aku menangis kerana ku lihat telah bertukar warna kulitmu dan kotor pakaianmu.., ”

Nabi menjawab (lebih kurang maksud)
“Janganlah kamu menangis wahai Fatimah, satu hari nanti, ugama yang aku bawa ini, akan pergi menuju ke setiap rumah walaupun rumah itu berada di desa atau di Bandar, dan Allah akan masukkan kemuliaan atau kehinaan ke dalam rumah seperti tersebarnya malam…”

Maka kita semua pada hari ini, Dalam kedamaian pagi dan ketenangan petang atau kesejahteraan malam, sedang kita menikmati nikmat berugama, mungkin di suatu hari akan datang wakil Nabi mengetuk pintu rumahmu, tidak kira di mana kamu berada, di desa atau di Bandar, dan Allah akan masukkan kemuliaan atau kehinaan ke dalam rumahmu seperti tersebarnya malam… dan bukakanlah pintu hatimu.., kerana mereka sedang mengzahirkan hadith Nabi Muhamad SAW.

Ziarah mereka bukan kerana hari raya, atau kerana menuntut hutang, tapi semata mata kerana Allah, mudah-mudahan kamu dan mereka akan dapat menikmati ruang di bawah arasy berkat amalan ini, dan semoga Allah kasihan pada kamu dan mereka lantaran amalan yang mulia ini lalu mengekalkan kita semua dalam iman, dan menyebarkan hidayat ke seluruh alam, sehingga akhirnya kesemua lelaki akhil baligh dapat minikmati solat berjemaah, dan keseuma wanita akhil baligh dapat menikmati solat di awal waktu serta tutup aurat dengan sempurna, kemudian, anak-anak akan taat perintah ibu bapa, dan isteri-isteri akan taat perintah suami dan semua mahkluk akan taat perintah Allah lalu menyembah Allah dengan cara yang paling layak selayak-layaknya Dia di sembah!...

Sesengguhnya, Dalam kedamaian sahur, dan kemeriahan berbuka puasa, serta rukuk dan sujud yang merehatkan jiwa, di sebalik semua nikmat berugama ini, tidak terhintung banyaknya telah mengalir akan air mata dan darah para kekasih Allah…

Selamat menyambut malam Lalatul Jaizah, dan selamat menyambut Hari raya..

Hamka
KeretaMayat.
(28 Ramadhan 1428H)