Halaman

Khamis, 29 Mac 2007

kehidupan ini indah

Ada sebuah cerita tentang seorang ibu yang sedang membuat corak sulaman di atas selembar kain.
Anak perempuannya yang masih kecil ikut menemaninya dan memperhatikan pekerjaan yang sedang dilakukan oleh ibunya.
Anak itu duduk di lantai memperhatikan dengan tekun, sedangkan ibunya duduk di atas kerusi.

Ibu tersebut memulakan pekerjaannya, mulai dari sulaman pertama, kedua dan seterusnya sampai membentuk sebuah gambar.

Anak itu mula bertanya pada ibunya,
"Ibu, apa yang sedang ibu lakukan?"

Sang ibu menjawab dengan lembut,
"Ibu sedang menyulam sayang.."

Anak itu bertanya lagi,
"Ibu membuat gambar apa, mengapa gambarnya buruk dan berserabut sekali Bu?"

Sang Ibu menjawab dengan tersenyum dan membelai anaknya,
"Ibu sedang membuat gambar yang sangat indah sayang, duduk yang tenang ya... dan biarkan Ibu menyelesaikan sulaman ini.
Percayalah, ketika ibu selesai nanti kau akan mendapati gambar yang sangat indah diatas kain ini."

Anak itu tetap tidak berpuas hati dan bertanya lagi,
"Tapi mengapa yang aku lihat adalah benang yang berserabut dan tidak berbentuk gambar yang indah Bu?"

Ibu itu menjawab dengan kasih sayang,
"Kerana engkau melihat pekerjaan ibu dari bawah, maka yang engkau lihat adalah benang berserabut yang sangat buruk.
Sedangkan yang Ibu kerjakan di atas kain ini adalah membuat gambar yang sangat indah. Biarkan Ibu menyelesaikan sulaman ini dulu ya sayang. Nanti setelah selesai Ibu akan memperlihatkannya padamu.."

Dan Ibu itu pun menyelesaikan pekerjaannya dan berkata,
"Ibu telah selesai sayang, mari duduk diatas pangkuan Ibu dan lihatlah hasil sulaman ini dari atas."

Anak tersebut kemudian beranjak dari lantai dan kemudian duduk di pangkuan ibunya, sehingga ia melihat hasil sulaman yang dibuat ibunya dari atas. Ternyata gambar yang dibuat Ibunya adalah gambar pemandangan yang sangat indah.

"Wow, indah sekali Bu!!!"

"Ya, anakku apa yang engkau lihat dari bawah sangat buruk dan berserabut tadi ternyata setelah kau lihat dari atas sangat indah bukan?"

Begitulah hakikatnya manusia. Terkadang ia sering memandang bahawa kehidupan ini sangat sulit dan bermasalah seperti benang kusut saja.
Malah sampai berburuk sangka kepada ALLAH bahwa ALLAH sangat tidak adil kepadanya. Astaghfirullah al adzim...

Kenapa?
Karena kita melihat apa yang dikerjakan oleh ALLAH dari bawah sini, dari tempat kita berada, dari tempat yang sangat rendah jika dibandingkan dengan tempat yang dijanjikan ALLAH di atas sana.

Padahal ternyata ALLAH sedang membuat rencana yang sangat indah untuk hamba-hamba-Nya yang percaya dengan janji-Nya, hamba-hambanya yang bertakwa, dan tawakkal hanya pada-Nya. Boleh jadi apa yang kita lihat sebagai kekusutan hidup adalah keindahan yang sedang ALLAH kerjakan untuk kita.

Maka biarkanlah ALLAH menyelesaikan 'pekerjaan'-Nya dan jangan banyak mengeluh atas apa yang ALLAH berikan pada kita. Kerana sesungguhnya Ia sedang membuat sesuatu yang paling indah untuk kita. Subhanallah... Allahuma amiin...

"....Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [Al-Baqarah: 216]


"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah." Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri." (Az-Zumar: 38)

Tiada ulasan: